BOGOR - Sudah 20 bulan ribuan pengungsi korban bencana longsor di Kecamatan Sukajaya dan Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor harus tinggal di hunian sementara yang luas ruangannya hanya 3 x 6 meter, dindingnya berupa gypsum, atapnya seng, dapurnya dapur umum dan kamar mandinya harus bergantian dengan sesama pengungsi.
Melihat kondisi pengungsi yang miris, dimana panas kepanasan, hujan pun kedinginan dan disertai ancaman bencana alam seperti terkena sambaran petir atau angin kencang. Ketua Fraksi Demokrat DPRD Jawa Barat Asep Wahyuwijaya pun meminta Pemkab Bogor turut mempercepat pembangunan hunian tetap di Desa Sukaraksa, Cigudeg dan Desa Urug, Sukajaya
"Pemkab Bogor jangan hanya mengandalkan anggaran pendapatan belanja nasional (APBN) dan bantuan keuangan (Bankeu) Pemprov Jawa Barat dalam membangun Huntap, mereka harus juga meningkatkan anggarannya demi terbangunnya sekitar 2.000 unit Huntap," pinta Asep melalui wartawan, Senin 6 September 2021.
Aktivis mahasiswa 98 ini berharap dengan anggaran yang tersedia, maka sekitar 2.000 keluarga pengungsi akan bisa pindah atau terelokasi dari Huntara atau rumah sebelumnya yang rusak karena bencana alam banjir dan tanah longsor ke Huntap yang dibangun oleh pemerintah.
"Waduh, saya ga tega lihat kondisi pengungsi di Kecamatan
Sukajaya dan Cigudeg tersebut, penderitaan mereka yang masih tinggal di Huntara
makin lengkap karena insfrastruktur jalan maupun jembatan mereka juga masih
rusak pasca terdampak bencana alam pada awal Tahun 2020 lalu," sambungnya.
Sumber: inilahkoran (5/9/2021)
0 Komentar