Kasus Covid-19 di Jabar terutama Bandung
Raya terus melonjak. Lonjakan kasus tersebut berakibat Pembelajaran Tatap Muka
(PTM) tahun ajaran 2021/2022, kemungkinan ditunda.
Anggota Komisi V DPRD Jabar, Asep
Wahyuwijaya mengungkapkan, pihaknya kini tengah tengah konsen terkait
kemungkinan ditundanya PTM. Meskipun, banyak peserta didik yang telah lolos
administrasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) ke SMA/SMK negeri maupun swasta,
tetap harus melihat perkembangan sebaran Covid-19.
"Harus ada persiapan yang matang fasilitasnya. Tapi kalau
memang harus ditunda dulu pelaksanaan PTM, ya tunda dulu," ungkapnya, Rabu
(23/6).
Jauh sebelum pandemi Covid-19
kembali merebak, Pemprov Jabar melalui Dinas Pendidikan (Disdik) menggemborkan
PTM pada bulan 19 Juli mendatang meskipun dengan menerapkan protokol kesehatan
(prokes) yang ketat. Sehingga, pada pelaksanaannya kehadiran peserta didik ke
sekolah dibatasi lalu sebagian mengikuti pembelajaran secara daring.
"Jadi separuh-separuh. Tapi
melihat kondisi merebaknya wabah yang dahsyat, kami meminta ditunda dulu
saja," lanjutnya.
Ia menilai kehadiran peserta didik ke sekolah pasti menimbulkan
keramaian. Misalkan, satu angkatan terdiri dari 500 peserta didik dan yang
hadir 100 peserta didik, tentu itu menjadi jumlah yang sangat banyak.
"Itu
kan ada potensi-potensi sebaran Covid-19, itu yang kami khawatirkan. Itu tidak
kami inginkan. Jadi kami konsennya pada soal PTM," tutupnya.
Sumber: rmoljabar (23/6/2021)
0 Komentar