BOGOR –
Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), dalam fungsinya sebagai rumah
inspirasi dan transformasi dianggap harus mampu melahirkan gagasan-gagasan yang
berpengaruh dan berdampak besar.
Tak hanya itu, dituntut untuk mampu mempersiapkan sumber daya
manusia yang unggul dan senantiasa terlibat dalam proses perubahan yang terjadi
di Bogor Barat.
Hal tersebut, ditegaskan Ketua ICMI Orwilsus Bogor, Prof Arif
Satria yang hadir sebagai pembicara utama dalam forum Silakda ICMI Orda Bogor
Barat yang bertajuk “Peran Strategis ICMI Orda Bogor Barat dalam Pengembangan
SDM dan SDA Menyongsong Pemekaran Kabupaten Bogor Barat”.
Menurutnya, konstribusi
ICMI Orda Bogor Barat harus kongkrit dalam menyongsong pemekaran Kabupaten
Bogor Barat ke depan.
“ICMI harus menjadi trend setter (penentu kecenderungan) arah
transformasi Bogor Barat selanjutnya, jangan jadi follower,” tegas pria yang
juga Rektor IPB di Rumah Putih Galuga, Cibungbulang, Sabtu (1/5).
Lebih lanjut ia
mengatakan, pemekaran Bogor Barat harus ditopang oleh pembangunan yang berbasis
sumber daya manusia bukan hanya mengandalkan sumber daya alam semata. Ia
menambahkan, mengelola sumber daya alam itu jauh lebih penting.
“Karena itu. kita memerlukan SDM yang unggul dan mumpuni dalam
melakukan inovasi dalam pembangunan di berbagai bidang,” pungkasnya.
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya
mengungkapkan, pemekaran Bogor Barat tinggal menunggu waktu saja. Seluruh
persyaratan yang diperlukan baik secara administratif dan substantif telah
dipenuhi.
“Kita tidak bisa lagi terus menerus berkutat pada kapan DOB
Bogor Barat akan direalisasikan. Karena DOB bagi Bogor Barat adalah
keniscayaan,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jabar tersebut.
Ia menambahkan, yang
dibutuhkan saat ini adalah membuka ruang wacana yang jauh lebih luas, mendasar
dan mendalam bagi rencana penataan Bogor Barat ke depannya.
Kang AW (sapaan akrab,red) menuturkan, visi pembangunan di Bogor
Barat memerlukan cara pandang yang luas dan komprehensif dengan
mempertimbangkan juga berbagai referensi agar imajinasi dalam membangun Bogor
Barat ini tidak terjebak dalam kacamata kuda.
Lebih lanjut ia mengatakan, wilayah DOB Bogor Barat yang terdiri
dari 14 kecamatan dan 166 desa dengan luas wilayah 37,64 persen dari luas induk
Kabupaten Bogor.
Selain itu, kata dia, jumlah penduduknya yang 1.521.090 jiwa
atau 25 persennya dari jumlah penduduk Kabupaten Bogor namun dengan keberadaan
PAD-nya saat ini yang hanya 10 persennya dari total PAD Kabupaten Bogor
tentunya menuntut kejernihan untuk berpikir dan berdiskusi secara mendalam agar
hakikat otonomi daerah yang ditujukan untuk memaksimalkan fungsi pelayanan
pemerintahan dan proses pembangunan di daerah bisa tercapai.
“Saya tentu berharap bahwa ICMI Orda Bogor Barat ke depan bisa
semakin intensif mengkaji persoalan yang kita hadapi ini secara bersama-sama
dengan para pemangku kepentingan lainnya juga,” pungkas Ketua Dewan Pakar ICMI
Orda Bogor Barat yang hadir sebagai Pembicara kedua dalam acara tersebut.
Sumber: Radar Bogor (3/5/2021)
0 Komentar