BOGOR – Warga yang tak mengenakan masker di
tempat umum, akan mendapatkan berbagai sanksi dari pemerintah daerah. Saat ini,
banyak model hukuman yang diterapkan. Diantaranya, dimasukkan ke dalam mobil
jenazah berisi keranda mayat hingga digotong ke kuburan.
Hal tersebut, menjadi
perhatian Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, Asep Wahyuwijaya. “Kok jadi
berlebihan begini yah ? Saya melihat tindakan tersebut lebih mencerminkan rasa
frustasi pemerintah saja saat tak mampu lagi berbuat banyak menghadapi musibah
wabah ini,” ungkap Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jabar tersebut.
Menurutnya, pemerintah
pusat maupun daerah seolah kelimpungan dan kehabisan akal. “Kita ingat saat
wabah ini dimulai, hampir semua pejabat di elit pun menganggap sepele tapi saat
sekarang posisi Indonesia konon berada dalam 4 besar negara yang terjelek dalam
menangani wabah, upaya yang dilakukan pun masih terkesan ugal-ugalan,” ungkap
legislator asal Kabupaten Bogor tersebut.
Ia mengatakan,
alih-alih menjadikan warga sadar atas bahaya Covid-19 yang ada malah jadi bahan
lelucon baru. “Pertanyaan mendasarnya, kenapa sih tak bagi-bagi masker sambil
mengedukasi kepada warga kok malah bawa keranda ?,” papar kang AW (sapaan
akrab,red).
Sanksi itu, sambung
dia, seharusnya diawali oleh kerja pelayanan kepada warga juga. “Bukan
tiba-tiba langsung beri sanksi kalau kerja pemerintah saja tak maksimal,”
tegasnya.
Mengenai masih adanya
warga di Kabupaten Bogor yang tak mengenakan masker terutama bagian barat
adalah populasi penduduk yang membentang di satu ruas jalan nasional sangat
besar. Sehingga, secara riil rasio orang yang tak menggunakan maskernya wajar
saja apabila seperti terlihat besar.
Selanjutnya, sambung kang AW, secara data angka korban yang diakibatkan wabah pandeminya sendiri bisa dibilang jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan di wilayah timur Kabupaten Bogor. “Misalnya, karenanya secara psikologis wajar saja apabila warga di Bogor Barat pun terlihat seperti hare-hare saja,” pungkasnya.
Sumber: Radarbogor (8/9/2020).
0 Komentar