BOGOR - Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Jawa Barat (Jabar) Asep Wahyuwijaya mengungkapkan bahwa APBD Jabar ikut terdampak pandemi COVID-19, saat menanggapi ribut-ribut permintaan tambahan bantuan provinsi (banprov) dari Kabupaten Bogor.
"Jadi
maksudnya sejak dini kita harus saling bisa memahami juga situasinya, sehingga
ekspektasinya bisa lebih dirasionalisasikan dengan kondisi eksisting anggaran
ke depannya juga. Saya tentu berharap, permohonannya bisa direalisasikan
maksimal," ujar pria yang akrab disapa AW itu, di Bandung, Jumat.
Menurutnya,
pendapatan pemerintah yang berasal dari pajak dan retribusi dari masyarakat itu
akan ikut melambat ketika perekonomian masyarakatnya terhambat.
"Dampak
COVID-19 ini kan cukup besar konsekuensinya ke masalah kehidupan ekonomi kita.
Jadi, bukan hanya warga saja yang terdampak, tapi ujung-ujungnya ya ke
pemerintah juga," ujar anggota Komisi V DPRD Jabar itu pula.
AW
mengatakan, permintaan bantuan provinsi dari pemerintah daerah memang merupakan
hal lazim, hanya saja kondisi APBD Jabar tahun 2021 yang ia prediksi akan
mengalami kontraksi itu berpotensi mempengaruhi besaran bantuan keuangan yang
akan diberikan.
"Permohonannya
berapa, lalu diberikannya berapa, tentu Pemprov Jabar yang akan membuat
pertimbangan dan memutuskannya, karena pemprov kan tidak semata-mata memandang
Kabupaten Bogor saja," ujar AW.
Sebelumnya,
DPRD Kabupaten Bogor mengusulkan kepada Pemkab Bogor agar mengajukan tambahan
bantuan provinsi pada tahun 2021, setelah pada tahun 2020 meningkat hingga dua
kali lipat menjadi Rp255 miliar dari tahun 2019 yang hanya senilai Rp122
miliar.
Sumber: Antaranews (15/5/2020)
Sumber: Antaranews (15/5/2020)
0 Komentar