BOGOR – Lakukan rangkaian tugasnya sebagai anggota DPRD Provinsi Jabar, tepatnya di Kabupaten Bogor yang merupakan daerah pemilhannya sendiri. Asep Wahyuwijaya, memberikan pelatihan terkait pemberdayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) di Desa Situ Udik, Cibungbulang, Senin (30/10).
Pelatihan
tersebut merupakan contoh bagaimana memberikan bantuan ke kelompok UKM,
sehingga kelompok UKM bisa mengakses bantuan dari pemerintah melalui wakil
rakyatnya dan penyerahan bantuan gerobak PKL jajanan sehat.
Dalam
pelatihan yang diberikan di hadapan para peserta yang merupakan anggota
kelompok UKM Bina Sejahtera, ketua kelompok Surya menjelaskan bagaimana
cara pembuatan proposalnya, bagaimana cara kegiatannya, alokasi keuangannya dan
cara pelaporannya “sehingga semua jadi simpel dan bisa ditiru oleh semua kelompok UKM
yang ada.”
“Ini
adalah bantuan aspirasi dari 9 koma sekian persen dari anggaran APBD pemerintah
Provinsi Jabar itu sedikit masuk ke sini… mudah-mudahan kedepannya di beberapa
Desa ada yang muncul pengusaha-pengusaha UKM yang sukses seperti kang Surya”,
ujar Asep Wahyu
Lebih
lanjut di hadapan para awak media politisi Partai Demokrat ini menjelaskan ada
problem besar terkait persoalan UKM. “Ada tiga hal yang menjadi dasar
pemikirannya untuk memberikan pelatihan contoh bantuan UKM yang baik dan benar.
Yang pertama krisis moneter dan turunan krisis setelahnya, dimana ketika
perusahaan-perusahaan besar collapse, yang mampu menjadi tulang punggung dan
pondasi ekonomi masyarakat yaitu sektor UKM seperti ini. Yang kedua adanya intervensi
pemerintah yang aktif dan ketiga adanya problem di masyarakat yang kerap kali
memandang bantuan itu harus dihabiskan begitu saja sehingga tidak berkembang,”
terang Asep.
“Saya
tidak mau kasih begitu saja, nanti jadi masalah. Saya tidak mau masuk penjara
gara-gara itu, saya harus memilih orang yang kompeten yang kapabel dan bisa
berdampingan dengan baik dan benar, sosok figur tokoh UKM, tentu reputasi dan
track recordnya yang jelas yang bisa mendampingi masyarakat,” sambungnya.
“Kesimpulannya,
saya ingin anak-anak muda berdaya, ibu-ibu berdaya. Bicara politik omong kosong
kalau perut kita lapar, bisa chaos, rusuh. Bicara demokrasi itu mensyaratkan
dua hal, yang pertama pendidikan yang cukup dan yang kedua mapan secara
ekonomi,” pungkasnya.
Disinggung
terkait peran serta pemerintahan Kecamatan Cibungbulang dalam hal pembinaan,
monitoring dan evaluasi perkembangan dari UKM ini, Sekcam Cibungbulang H.
Aripin mengatakan bahwa pihak Kecamatan sudah membuat jadwal untuk pembinaan
per bulan untuk monitoring keliling ke setiap desa dan ada yang
sifatnya temporer ketika ada kegiatan dari tingkat kabupaten dan provinsi ikut
di dalamnya.
“Mereka
juga ada pembukuan keuangannya, modal berapa, penjualan berapa dan
keuntungannya berapa, sehingga modal utama tidak habis, kemudian bisa
digulirkan ke yang lain, tentunnya yang sudah siap, eksis, sehingga bisa
menambah income per
kapita,” tukasnya. (kupasmerdeka)
0 Komentar